Sabtu, 04 Agustus 2012

Peran Perhumas

BAB I
PENDAHULUAN


I.1 Latar Belakang

PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia) merupakan sebuah organisasi yang terbentuk karena didorong kebutuhan akan sebuah forum profesi kehumasan untuk bertukar pengalaman demi peningkatan kualitas praktek kehumasan di Indonesia, maka sejak itu disepakati pendirian PERHUMAS. PERHUMAS adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972.
Tujuan utama PERHUMAS adalah untuk meningkatkan perkembangan dan keterampian profesional Hubungan Masyarakat. Saat ini Perhumas telah beranggotakan ribuan orang/praktisi yang terdiri dari anggota kehormatan, anggota biasa, anggota peserta, dan
anggota siswa. Beberapa kegiatan Perhumas antara lain adalah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan humas,
menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga, dan lain-lain.
PERHUMAS memiliki beberapa peran dalam pengembangan etika dan keahlian praktisi Public Relations. Oleh karena itu keberadaan PERHUMAS dinilai penting dalam dunia Public Relations. Dalam makalah ini peneliti akan membahas peran PERHUMAS dalam pengembangan etika dan keahlian praktisi Public Relations.  






I.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu PERHUMAS?
2. Bagaimana peran PERHUMAS dalam pengembangan etika dan keahlian praktisi Public Relations?

I.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk memenuhi nilai mata kuliah Etika dan Etiket PR
2. Untuk menambah wawasan mengenai PERHUMAS

I.4 Manfaat Penulisan Makalah

1.      Sebagai penambah wawasan bagi pembaca, khususnya mahasiswa dengan peminatan Public Relations.
2.      Sebagai oenambah wawasan bagi penulis yang notabene merupakan mahasiswa dengan peminatan Public relations.











BAB II
PEMBAHASAN


II.1 Gambaran Umum PERHUMAS

Berdirinya PERHUMAS berawal ketika salah satu seorang praktisi humas, Marah Joenoes, menghadiri “World Public Relations Congress” ke-6 yang diselenggarakan di Jenewa. Almarhum Marah Joenoes sangat bersemangat untuk mewujudkan cita-citanya dan terlibat aktif dalam berbagai diskusi persiapan pendirian sebuah forum profesi kehumasan. Pertemuan pertama diadakan di gedung Wisma Internasional Pertamina (kini Gedung Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata RI – PEPABRI) di jalan Diponegoro No. 53, Jakarta yang dihadiri oleh para praktisi kehumasan dari berbagai instansi pemerintah baik sipil maupun militer, Badan Usaha Milik Negara, swasta maupun konsultan.
Mereka langsung menyepakati pendirian Organisasi Nasional dan menunjuk tiga orang yaitu Marah Joenoes, Tommy Graciano dan Wisaksono Nuradi untuk mengusulkan nama organisasi dan merancang anggaran dasarnya. Didorong kebutuhan akan sebuah forum profesi kehumasan untuk bertukar pengalaman demi peningkatan kualitas praktek kehumasan di Indonesia, maka sejak itu disepakati pendirian PERHUMAS.
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia – PERHUMAS adalah organisasi profesi para praktisi Humas dan Komunikasi Indonesia yang didirikan pada tanggal 15 Desember 1972. PERHUMAS secara resmi telah tercatat di DEPDAGRI sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia dan pada International Public Relation Association IPRA yang berkedudukan di London. PERHUMAS bertujuan meningkatkan keterampilan professional, memperluas dan memperdalam pengetahuan, meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman antara anggota serta berhubungan dengan organisasi serumpun di dalam dan luar negeri, Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi anggota, seperti penerbitan bulletin, buku dan jurnal, berbekal pengalaman – pengalaman dari momen – momen bersejarah yang telah dilalui selama kurun waktu 34 tahun ini, PERHUMAS ikut membidani kelahiran Federation Of ASEAN Public Relations Organization (FAPRO) pada 17 Desember 1977 di Kuala Lumpur. Penyelenggara ASEAN Public Relations Congress di Jakarta pada Tahun 1981, dan terakhir diterimanya PERHUMAS dalam Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI) pada tahun 2002 perayaan Tri Dasawarsa PERHUMAS 2002, Musyawarah Nasional 2004 hingga Konvensi Nasional Humas Indonesia 2006 yang sedang kita laksanakan ini.
PERHUMAS tidak cukup berpuas diri akan apa yang telah diperolehnya selama ini. Praktisi profesi kehumasan harus memiliki tanggung jawab bersama untuk terus mengeksistensikan fungsi dan peran organisasi PERHUMAS dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan kehumasan di Indonesia. Badan Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta dengan cabang-cabang yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Tujuan PERHUMAS Indonesia:
  • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan para professional Hubungan Masyarakat di Indonesia.
  • Memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai Hubungan Masyarakat
  • Meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi dan pengalaman diantara para anggotanya.
  • Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi yang serumpun dengan bidang Hubungan Masyarakat


Visi & Misi PERHUMAS Indonesia:

  • Mengembangkan kompetensi para professional humas ( Public Relations) di Indonesia untuk mendukung pengembangan citra positif dan reputasi Institusi dan bangsa Indonesia.

II.2 Peran PERHUMAS dalam Pengembangan Etika dan Keahlian Praktisi Public Relations.

a)         Peran PERHUMAS dalam Praktik Kehumasan.
Para praktisi humas di Indonesia mendirikan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) di Jakarta pada tanggal 15 Desember 1972, dengan maksud untuk menghimpun dan membentuk wadah bagi para praktisi. Lebih lengkap tujuan Perhumas adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan perkembangan dan keterampilan profesional hubungan masyarakat di Indonesia. PERHUMAS dalam prakteknya merupakan wadah perkumpulan profesional humas yang berperan sebagai sarana untuk mengembangkan minat dan bakat para profesional humas.
2.      Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai hubungan masyarakat. PERHUMAS merupakan organisasi yang berfungsi untuk adalah memperdalam pengetahuan praktisi humas mengenai seluruh aspek dalam profesi kehumasan. Dalam praktiknya, PERHUMAS kerap kali mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para anggota bahkan masyarakat di luar anggota dengan mengadakan seminar dan kegiatan lainnya.
3.      Meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman diantara para anggotanya. Dalam organisasi PERHUMAS, para anggota memiliki peluang dan kesempatan untuk bertukar pengalaman satu sama lain. hal ini berguna untuk menambah wawasan para anggota, terutaman berkaitan dengan profesi kehumasan.
4.      Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi serumpun dengan bidang hubungan masyarakat, di dalam maupun di luar negeri. PERHUMAS kerap kali mengadakan kerjasama dengan organisasi serupa guna memperluas jaringan untuk meningkatkan wawasan dan pengalamandan sebagai bentuk eksistensi diri.
Pada tahun 1997 Perhumas memprakarsasi berdirinya organisasi humas di Asia Tenggara yakni Federation of ASEAN Public Relations Organization (FAPRO) di Kuala Lumpur. Indonesia melalui (PERHUMAS) ditunjuk menjadi tuan rumah Konferensi FAPRO di Jakarta. PERHUMAS juga sudah tercatat dan diakui oleh Internasional Public Relations Association (IPRA) dan pernah dipernah dipercaya sebagai tuan rumah konferensi IPRA pada tahun 1995. Indonesia telah menjadi board member IPRA. Bahkan pada tahun 2000-2001 board member IPRA diwakili oleh Indonesia, Amerika serikat, Inggris, Afrika Selatan, Kenya, Jerman, dan Turki. Tahun 2000 ketika IPRA menyelenggarakan event bergengsi bagi kompetisi program humas di tingkat dunia, yakni Golden World Award for Excellent in PR (GWA) praktisi humas Indonesia menjadi salah satu tim juri diantara 30 juri yang ada yang mewakili 19 negara di dunia.
Saat ini Perhumas telah beranggotakan ribuan orang/praktisi yang terdiri dari anggota kehormatan, anggota biasa, anggota peserta, dan anggota siswa. Beberapa kegiatan Perhumas antara lain:
  1. Menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk bersama-sama mengembangkan pendidikan humas. Perhumas menerima anggota siswa yang berasal dari para mahasiswa baik dari jurusan Ilmu Komunikasi atau humas, maupun jurusan lainnya. Contohnya adalah pembentukan PERHUMAS MUDA yang beranggotakan seluruh mahasiswa dari segala jurusan. PERHUMAS juga menyelenggarakan workshop dan seminar yang merangkul mahasiswa sebagai partisipan.
  2. Menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga. Misal, dengan majalah Info Pasar Modal yang mewakili kalangan pasar modal (Bapepam dan Bursa Efek Jakarta) telah mendirikan Lembaga Pengembangan Hubungan Masyarakat Perusahaan Publik Indonesia (LPHPPI).; dengan Komite Pemberantasan Korupsi.
  3. Menerbitkan jurnal Perhumas yang berisi tentang aktivitas organisasi dan tulisan para pakar tentang humas dan komunikasi.
  4. Setiap tahun Perhumas menyelenggarakan konvensi (pertemuan) Nasional.
  5. Menyelenggarakan serangkaian seminar dan lokakarya.
  6. Menyelenggarakan Lomba Penerbitan Majalah Ing Griya yang terbagi ke dalam katagori Majalah/bulletin, tabloid, news letter, dan warkat investor. Terakhir, lomba Ing Griya ini diselenggarakan pada tahun 2004.
  7. Musyawarah Nasional. Terakhir Munas diselenggarakan di Yogjakarta, pada tanggal 16-18 Desember 2004, sekaligus memilih Ketua Umum periode 2004-2007. Ketua Umum terpilih adalah Rusli Simanjutak dari Bank Indonesia.

b)     Kode Etik Perhumas sebagai Pedoman bagi Praktisi Humas dalam Beretika  
          Kode etik sangat diperlukan dalam setiap profesi, termasuk untuk profesi humas. Kode etik profesi merupakan norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam kehidupan di masyarakat. Kode etik memiliki fungsi-fungsi penting dalam praktiknya. Berikut adalah fungsi penting dari keberadaan kode etik:
  1. Memberikan pedoman untuk bekerja secara professional.
  2. Mencegah anggota profesi untuk berperilaku diluar ketentuan.
  3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi yang bersangkutan.
Dalam PERHUMAS telah diatur kode etik kehumasan. Kode etik kehumasan inilah yang kemudian menjadi pedoman bagi seluruh profesional humas dalam praktik menjalankan tugasnya dan dalam berperilaku di masyarakat. Dengan adanya kode etik yang sudah diatur ini, maka para profesional humas dapat menyesuaikan perilakunya seperti yang sudah diatur dan juga dapat bekerja secara profesional dan sesuai dnegan etika yang baik.  Dan berikut merupakan kode etik PERHUMAS Indonesia:
Dijiwai oleh Pancasila maupun UUD 1945 sebagai landasan tata kehidupan nasional; Diilhami oleh Piagam PBB sebagai landasan tata kehidupan internasional; Dilandasi oleh Deklarasi Asean (8 Agustus 1967) sebagai pemersatu bangsa-bangsa Asia Tenggara; dan dipedomi oleh cita-cita, keinginan dan tekad untuk mengamalkan sikap dan perilaku kehumasan secara professional; kami para anggota Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia – PERHUMAS INDONESIA sepakat untuk mematuhi Kode ETik Kehumasan Indonesia, dan bila terdapat bukti-bukti diantara kami dalam menjalankan profesi kehumasan ternyata ada yang melanggarnya, maka hal itu sudah tentu mengakibatkan diberlakukannya tindak organisasi terhadap pelanggarnya.
Pasal 1
KOMITMEN PRIBADI
Anggota PERHUMAS harus :
  1. Memiliki dan menerapkan standar moral serta reputasi setinggi mungkin dalam menjalankan profesi kehumasan
  2. Berperan secara nyata dan sungguh-sungguh dalam upaya memasyarakatan kepentingan Indonesia
  3. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antar warga Negara Indonesia yang serasi daln selaras demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa
Pasal II
PERILAKU TERHADAP KLIEN ATAU ATASAN
Anggota PERHUMAS INDONESIA harus:
  1. Berlaku jujur dalam berhubungan dengan klien atau atasan
  2. Tidak mewakili dua atau beberapa kepentingan yang berbeda atau yang bersaing tanpa persetujuan semua pihak yang terkait
  3. Menjamin rahasia serta kepercayaan yang diberikan oleh klien atau atasan, maupun yang pernah diberikan oleh mantan klien atau mantan atasan
  4. Tidak melakukan tindak atau mengeluarkan ucapan yang cenderung merendahkan martabat, klien atau atasan, maupun mantan klien atau mantan atasan
  5. Dalam memberi jasa-jasa kepada klien atau atasan, tidak akan menerima pembayaran, komisi atau imbalan dari pihak manapun selain dari klien atau atasannya yang telah memperoleh kejelasan lengkap
  6. Tidak akan menyerahkan kepada calon klien atau calon atasan bahwa pembayaran atau imbalan jasa-jasanyaharus didasarkan kepada hasil-hasil tertentu, atau tidak akan menyetujui perjanjian apapun yang mengarah kepada hal yang serupa
Pasal III
PERILAKU TERHADAP MASYARAKAT DAN MEDIA MASSA
Anggota PERHUMAS INDONESIA harus:
  1. Menjalankan kegiatan profesi kehumasan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat serta harga diri anggota masyarakat
  2. Tidak melibatkan diri dalam tindak memanipulasi intergritas sarana maupun jalur komunikasi massa
  3. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak benar atau yang menyesatkan sehingga dapat menodai profesi kehumasan
  4. Senantiasa membantu untuk kepentingan Indonesia
Pasal IV
PERILAKU TERHADAP SEJAWAT
Praktisi Kehumasan Indonesia harus:
  1. Tidak dengan sengaja merusak dan mencemarkan reputasi atau tindak professional sejawatnya. Namun bila ada sejawat bersalah karena melakukan tindakan yang tidak etis, yang melanggar hukum, atau yang tidak jujur, termasuk melanggar Kode Etik Kehumasan Indonesia, maka bukti-bukti wajib disampaikan kepada Dewan Kehormatan PERHUMAS INDONESIA
  2. Tidak menawarkan diri atau mendesak klien atau atasan untuk menggantikan kedudukan sejawatnya
  3. Membantu dan berkerja sama dengan sejawat di seluruh Indonesia untuk menjunjung tinggi dan mematuhi Kode Etik Kehumasan ini.
Beberapa Contoh Peran Perhumas dalam Pengembangan Etika dan Keahlian Praktisi Public Relations:
MENUJU INDONESIA MANDIRI DAN JUJUR
Pada 21 Maret 2012, PERHUMAS kembali menggelar acara Coffee Morning di Auditorium Kampus B yang dimulai dari pk 08.30 hngga pk 11.30. Kali ini topik yang diangkat adalah “Menuju Indonesia Mandiri dan Jujur” dengan menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya, seperti Harris Thajeb selaku Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, Suwarjono selaku Sekretaris Jendral Aliansi Jurnalis Independen dan Ruddy Gobel sebagai Sekertaris Umum BPP PERHUMAS. Selain itu, acara yang dipandu oleh Dian Noeh Abubakar ini, juga dihadiri oleh beberapa pelaku humas senior yang berpengalaman, dan dihadiri langsung oleh Ibu Prita Kemal Gani. Acara ini membahas isu-isu kejujuran media dalam bekerja, rumor-rumor menyangkut permasalahan beberapa perusahaan besar, serta bagaimana kita selaku humas agency tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam bekerja.  Acara yang dibawakan secara santai ini juga memberikan gambaran kepada para mahasiswa LSPR mengenai kiat-kiat menghadapi dunia kerja nantinya, bagaimana mengelola crisis management serta permasalahn dengan media, dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan saat bekerja kelak. (Anita/Julie)

PERESMIAN BERGABUNGNYA PERHUMAS DENGAN GLOBAL ALLIANCE
Peresmian bergabungnya Perhumas dalam anggota Global Allience, sebuah organisasi internasional yang membawahi beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang Public Relation dan komunikasi. Acara ini diadakan pada hari Sabtu, 24 Maret 2012 dî kantor sekertariat PERHUMAS, lantai 7 annexe Intiland Tower. Acara berlangsung pada pukul 10.00 WIB yang dimulai dengan makan pagi bersama. Acara ini diresmikan oleh perwakilan pimpinan Global Alliance for Public Relations and Communication Management yaitu Prof. Gregor Halff dan Ketua PERHUMAS Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, serta dihadiri oleh pengurus PERHUMAS yakni Bapak Victor Siburian selaku Dewan Kehormatan PERHUMAS, Bapak Felix Jebarus selaku Ketua Bidang Komunikasi, dan Bapak Troy Pantouw selaku Wakil Ketua Umum PERHUMAS. Motivasi PERHUMAS sebagai sebuah organisasi yang ingin terus berkarya dengan berbagi pengalaman, meyakinkan langkahnya untuk bekerjasana dengan Global Alliance.
PERHUMAS MUDA KUNJUNGI STIK-P MEDAN
MEDAN 13 Maret 2012 - Peran public relations (PR) atau kerap dikenal humas amatlah penting dalam sebuah perusahaan bahkan daerah. Menyikapi hal itu, tujuh kampus yang tergabung dalam Perhumas Muda Medan menyelenggarakan Perhumas Muda goes to campus. Dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Pembangunan (STIK-P) terpilih sebagai kampus pertama yang dikunjungi Perhumas Muda Medan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengatakan bahwa peran humas bukanlah menutupi yang buruk, tetapi memberikan informasi yang tepat pada masyarakat. "Humas bukan saja menjadi corong bagi perusahaan atau daerah menyampaikan informasi yang benar tapi juga menjadi wajah sebuah perusahaan atau daerah," terangnya, hari ini.
Sementara itu, Ketua STIK-P, Ida Tumengkol mengatakan bahwa peran humas menjadi titik penting sebuah perusahaan. "Dikampus diberikan ilmunya, dan melalui acara ini diharapkan para mahasiswa mendapatkan informasi bagaimana praktisi humas berperan sebagai media relations," katanya.


















BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
PERHUMAS sebagai organisasi Humas di Indonesia merupakan wadah bagi praktisi – praktisi Humas untuk menyalurkan dan mengasah kemampuan mereka. PERHUMAS telah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan anggota dan masyarakat secara luas. PERHUMAS juga memiliki kode etik yang berfungsi sebagai pedoman bagi para praktisi humas dalam menjalankan tugas serta dalam kehidupan bermasyarakat.

III.2 Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini, saran yang dapat penulis berikan untuk pembaca khususnya mahasiswa Humas untuk mengikuti organisasi Humas seperti PERHUMAS guna meningkatkan kemampuan di bidang Humas serta untuk eksistensi diri. Selain itu para Humas diharapkan mengikuti pedoman kode etik yang telah diatur dalam PERHUMAS pada saat menjalankan tugas yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

www.globalalliancepr.org




Tidak ada komentar:

Posting Komentar